Jenis Limbah: Ancaman Lingkungan dan Solusi Inovatif

Jenis limbah – Limbah, bagian tak terhindarkan dari kehidupan kita, menjadi ancaman besar bagi lingkungan kita. Dari rumah tangga hingga industri, limbah mencemari air, tanah, dan udara kita. Namun, inovasi dan kesadaran yang berkelanjutan menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan ini.

Jenis limbah yang beragam, mulai dari organik hingga berbahaya, menuntut pendekatan pengelolaan yang berbeda. Memahami karakteristik dan dampaknya sangat penting untuk mengembangkan strategi pengelolaan limbah yang efektif.

Jenis Limbah dan Pengelompokannya

Waste types different know dumpster disposal off

Limbah merupakan bahan yang tidak diinginkan, tidak berguna, atau dibuang karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, seperti domestik, industri, medis, dan pertanian.

Limbah Domestik

  • Sampah rumah tangga (kertas, plastik, logam, sisa makanan)
  • Limbah cair (air limbah, air cucian)
  • Limbah padat (sampah taman, puing-puing bangunan)

Limbah domestik dihasilkan dari aktivitas sehari-hari rumah tangga. Dampak lingkungannya meliputi pencemaran air, tanah, dan udara, serta masalah kesehatan masyarakat.

Limbah Industri

  • Limbah cair (air limbah industri, limbah kimia)
  • Limbah padat (limbah logam, plastik, bahan kimia)
  • Limbah gas (asap, debu)

Limbah industri dihasilkan dari proses manufaktur dan industri. Dampak lingkungannya sangat besar, termasuk pencemaran air, tanah, dan udara, serta risiko kesehatan bagi pekerja dan masyarakat sekitar.

Limbah Medis

  • Limbah infeksius (jarum suntik, peralatan bedah)
  • Limbah farmasi (obat-obatan kadaluarsa, bahan kimia)
  • Limbah radioaktif (bahan yang terkontaminasi radiasi)

Limbah medis dihasilkan dari fasilitas kesehatan. Dampak lingkungannya sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan infeksi, pencemaran air dan tanah, serta masalah kesehatan masyarakat.

Limbah Pertanian

  • Limbah hewan (kotoran ternak, bangkai)
  • Limbah tanaman (sisa tanaman, pupuk)
  • Limbah pestisida (bahan kimia pertanian)

Limbah pertanian dihasilkan dari kegiatan pertanian. Dampak lingkungannya meliputi pencemaran air dan tanah, eutrofikasi, dan masalah kesehatan masyarakat.

Limbah yang dihasilkan dari berbagai industri memiliki jenis yang beragam. Di antara jenis limbah yang umum ditemukan adalah biomassa, seperti limbah kayu dan serbuk gergaji. Limbah biomassa ini dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif, seperti lump dan briquettes. Lump vs briquettes merupakan dua bentuk bahan bakar biomassa yang berbeda, dengan karakteristik dan kegunaan masing-masing.

Pemilihan jenis bahan bakar biomassa yang tepat akan bergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.

Pengelolaan Limbah

Jenis limbah

Pengelolaan limbah merupakan proses menangani dan membuang limbah dengan cara yang aman dan berkelanjutan. Ada berbagai metode pengelolaan limbah yang umum digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Pembakaran

Pembakaran adalah metode pengelolaan limbah yang melibatkan pembakaran limbah pada suhu tinggi. Metode ini dapat mengurangi volume limbah secara signifikan dan menghancurkan patogen. Namun, pembakaran juga dapat menghasilkan emisi gas berbahaya dan abu beracun yang memerlukan penanganan khusus.

Pengomposan

Pengomposan adalah proses penguraian bahan organik menjadi kompos yang kaya nutrisi. Metode ini dapat mengalihkan limbah organik dari tempat pembuangan akhir dan menciptakan bahan perbaikan tanah yang bermanfaat. Namun, pengomposan membutuhkan waktu dan ruang, dan dapat menghasilkan bau yang tidak sedap.

Daur Ulang

Daur ulang melibatkan pengumpulan dan pengolahan bahan limbah untuk digunakan kembali sebagai bahan baku. Metode ini dapat menghemat sumber daya alam, mengurangi limbah di tempat pembuangan akhir, dan menciptakan lapangan kerja. Namun, daur ulang dapat memakan biaya dan tidak semua bahan dapat didaur ulang.

Tren Terbaru dalam Pengelolaan Limbah

Tren terbaru dalam pengelolaan limbah meliputi:

  • Pengurangan limbah di sumber: Mempromosikan perubahan perilaku untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.
  • Pengelolaan limbah terpadu: Menggabungkan berbagai metode pengelolaan limbah untuk mencapai efisiensi dan keberlanjutan.
  • Teknologi pengelolaan limbah canggih: Mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan dari pengelolaan limbah.
  • Pendidikan dan kesadaran masyarakat: Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pengelolaan limbah yang tepat.

Dampak Kesehatan dari Limbah

Limbah, jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia. Berbagai jenis limbah, mulai dari limbah domestik hingga limbah industri, dapat menjadi sumber penyakit dan pencemaran lingkungan.

Penyakit yang Ditularkan melalui Limbah

  • Kolera:Bakteri Vibrio cholerae yang ditemukan dalam tinja orang yang terinfeksi dapat mencemari air dan makanan, menyebabkan diare parah dan dehidrasi.
  • Tifus:Bakteri Salmonella typhi, yang juga ditemukan dalam tinja, dapat menyebabkan demam, sakit perut, dan ruam.
  • Disentri:Infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri atau parasit, dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi limbah.
  • Hepatitis A:Virus hepatitis A ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi.

Pencemaran Lingkungan

Limbah dapat mencemari lingkungan dengan berbagai cara:

  • Pencemaran Air:Limbah yang dibuang ke badan air dapat mencemari air dengan bakteri, bahan kimia, dan nutrisi, sehingga berbahaya bagi manusia dan satwa liar.
  • Pencemaran Tanah:Limbah padat, seperti sampah dan limbah industri, dapat menumpuk di tanah, mencemarinya dengan bahan kimia berbahaya dan logam berat.
  • Pencemaran Udara:Pembakaran limbah dan pelepasan gas dari tempat pembuangan akhir dapat melepaskan polutan berbahaya ke udara, seperti partikel halus dan gas beracun.

Tips untuk Melindungi Kesehatan Masyarakat

  • Pengelolaan Limbah yang Tepat:Limbah harus dikumpulkan, diolah, dan dibuang dengan benar untuk mencegah penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan.
  • Kebersihan Pribadi:Mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan limbah yang terkontaminasi dapat membantu mencegah infeksi.
  • Vaksinasi:Vaksin tersedia untuk beberapa penyakit yang ditularkan melalui limbah, seperti kolera dan hepatitis A.
  • Peningkatan Kesadaran:Masyarakat perlu dididik tentang dampak kesehatan dari limbah dan cara meminimalkan risiko.

Limbah Organik

Garbage evolves imitate

Limbah organik merupakan jenis limbah yang berasal dari makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Limbah ini mudah terurai oleh mikroorganisme sehingga dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang bermanfaat.

Komposisi dan Karakteristik Limbah Organik

Limbah organik umumnya terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan fosfor. Karakteristiknya antara lain:

  • Mudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap.
  • Mengandung banyak air (70-80%).
  • Memiliki pH yang netral hingga basa (6-8).
  • Mudah terbakar.

Metode Pengomposan Limbah Organik

Pengomposan adalah proses penguraian limbah organik secara alami oleh mikroorganisme. Ada dua metode pengomposan yang umum digunakan:

  • Pengomposan aerobik:Dilakukan dengan memberikan oksigen yang cukup untuk aktivitas mikroorganisme. Proses ini lebih cepat dan menghasilkan kompos yang berkualitas baik.
  • Pengomposan anaerobik:Dilakukan tanpa oksigen. Proses ini lebih lambat dan menghasilkan kompos yang kurang berkualitas dibandingkan dengan pengomposan aerobik.

Penggunaan Kompos dalam Pertanian dan Berkebun

Kompos merupakan hasil penguraian limbah organik yang bermanfaat untuk pertanian dan berkebun. Beberapa kegunaan kompos antara lain:

  • Meningkatkan kesuburan tanah:Kompos menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
  • Meningkatkan kapasitas menahan air tanah:Kompos meningkatkan pori-pori tanah sehingga dapat menahan lebih banyak air.
  • Menekan penyakit tanaman:Mikroorganisme dalam kompos dapat mengendalikan patogen penyebab penyakit tanaman.

Limbah Anorganik

Limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dalam proses alami. Limbah ini berasal dari sumber non-hayati, seperti plastik, logam, dan kaca.

Jenis Limbah Anorganik

  • Plastik: Jenis limbah anorganik yang paling umum. Plastik tidak dapat terurai dan dapat mencemari lingkungan selama ratusan tahun.
  • Logam: Limbah logam dapat berupa kaleng, peralatan, atau benda lain yang terbuat dari logam. Logam dapat didaur ulang dan digunakan kembali, tetapi prosesnya bisa mahal.
  • Kaca: Limbah kaca biasanya berupa botol, stoples, atau benda lain yang terbuat dari kaca. Kaca dapat didaur ulang dan digunakan kembali, tetapi juga dapat menimbulkan bahaya bagi lingkungan jika dibuang sembarangan.

Metode Daur Ulang Limbah Anorganik

Plastik

  • Daur ulang mekanis: Plastik dihancurkan, dicuci, dan dilelehkan untuk dibentuk menjadi produk baru.
  • Daur ulang kimia: Plastik diurai menjadi bahan kimia dasarnya, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat produk baru.

Logam

  • Daur ulang logam besi: Logam besi, seperti baja dan besi, dilebur dan dibentuk menjadi produk baru.
  • Daur ulang logam non-besi: Logam non-besi, seperti aluminium dan tembaga, juga dapat didaur ulang melalui proses peleburan.

Kaca

  • Daur ulang kaca: Kaca dilebur dan dibentuk menjadi produk baru, seperti botol dan stoples.
  • Daur ulang busa kaca: Kaca pecah dihancurkan dan digunakan sebagai bahan isolasi atau media filter.

Tantangan dan Manfaat Daur Ulang Limbah Anorganik

Tantangan

  • Kontaminasi: Limbah anorganik sering kali terkontaminasi oleh bahan lain, yang dapat mempersulit proses daur ulang.
  • Biaya: Proses daur ulang limbah anorganik bisa mahal, terutama untuk logam dan kaca.
  • Kurangnya kesadaran: Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang dapat menghambat upaya daur ulang.

Manfaat

  • Pengurangan polusi: Daur ulang limbah anorganik mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan, sehingga mengurangi polusi udara, air, dan tanah.
  • Konservasi sumber daya: Daur ulang membantu menghemat sumber daya alam, seperti minyak dan mineral, yang digunakan untuk memproduksi produk baru.
  • Penciptaan lapangan kerja: Industri daur ulang menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung perekonomian.

Limbah Berbahaya

Recycling rifiuti tipi abfall riciclaggio bins arten skips material bande sulle identifying streifen segregation macquarie tekensymbool afval residual plastica vetro

Limbah berbahaya adalah limbah yang memiliki sifat-sifat yang dapat membahayakan kesehatan manusia atau lingkungan. Sifat-sifat tersebut meliputi mudah terbakar, korosif, beracun, dan reaktif.

Kriteria limbah berbahaya telah ditetapkan oleh pemerintah, antara lain:

  • Mudah terbakar: memiliki titik nyala kurang dari 60°C.
  • Korosif: memiliki pH kurang dari 2 atau lebih besar dari 12,5.
  • Beracun: mengandung bahan-bahan beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
  • Reaktif: dapat bereaksi secara hebat dengan air, udara, atau bahan lainnya.

Peraturan dan Standar

Pengelolaan limbah berbahaya diatur oleh peraturan dan standar yang ketat. Di Indonesia, pengelolaan limbah berbahaya diatur oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Standar pengelolaan limbah berbahaya meliputi:

  • Pemilahan dan pengumpulan limbah berbahaya harus dilakukan dengan benar.
  • Limbah berbahaya harus disimpan dan diangkut dengan aman.
  • Limbah berbahaya harus diolah dengan teknologi yang sesuai.

Teknologi Pengolahan

Ada berbagai teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah berbahaya, antara lain:

  • Insinerasi: pembakaran limbah pada suhu tinggi.
  • Landfill: pembuangan limbah di tempat pembuangan akhir yang dirancang khusus.
  • Pengolahan biologis: penggunaan mikroorganisme untuk memecah limbah.
  • Stabilisasi: penambahan bahan kimia untuk menstabilkan limbah.

Pemilihan teknologi pengolahan tergantung pada jenis limbah berbahaya, volume limbah, dan ketersediaan teknologi.

Produk Evoware: Jenis Limbah

Jenis limbah

Evoware adalah perusahaan yang berdedikasi untuk mengurangi limbah plastik dengan menyediakan alternatif produk ramah lingkungan. Misi mereka adalah menciptakan produk yang berkelanjutan dan dapat terurai, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Contoh Produk Evoware yang Ramah Lingkungan

  • Peralatan Makan:Sendok, garpu, pisau, dan sedotan yang terbuat dari bahan nabati seperti pati jagung atau tebu.
  • Kemasan Makanan:Kotak makan, wadah makanan, dan tas penyimpanan yang dapat terurai secara alami, terbuat dari kertas daur ulang atau bahan berbahan dasar tumbuhan.
  • Peralatan Dapur:Talenan, spatula, dan mangkuk yang terbuat dari bambu atau kayu bersertifikasi, yang tahan lama dan dapat terurai.

Manfaat Menggunakan Produk Evoware dalam Mengurangi Limbah

  • Mengurangi Limbah Plastik:Produk Evoware menyediakan alternatif terhadap produk plastik sekali pakai, sehingga mengurangi jumlah limbah plastik yang masuk ke tempat pembuangan akhir dan mencemari lingkungan.
  • Dapat Terurai Secara Alami:Produk Evoware dirancang untuk terurai secara alami dalam lingkungan kompos atau laut, sehingga meminimalkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem.
  • Berkelanjutan:Bahan yang digunakan dalam produk Evoware berasal dari sumber yang berkelanjutan, memastikan bahwa produksi mereka tidak merusak lingkungan.

Inovasi dalam Pengelolaan Limbah

Perkembangan teknologi menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan pengelolaan limbah. Teknologi ini menawarkan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengolah limbah.

Biokonversi

Biokonversi adalah proses penguraian limbah organik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan produk berharga seperti biogas, biofuel, dan kompos. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan, tetapi juga menghasilkan sumber energi dan pupuk alami yang terbarukan.

Pirolisis

Pirolisis adalah proses dekomposisi termal limbah pada suhu tinggi tanpa adanya oksigen. Proses ini menghasilkan tiga produk utama: arang, minyak pirolisis, dan gas. Arang dapat digunakan sebagai bahan bakar atau untuk pengolahan air, minyak pirolisis dapat dimurnikan menjadi bahan bakar cair, dan gas dapat digunakan untuk pembangkit listrik.

Potensi Teknologi Inovatif

Teknologi inovatif ini memiliki potensi yang signifikan dalam mengatasi masalah limbah. Biokonversi dapat membantu mengurangi limbah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir, sementara pirolisis dapat mengolah limbah yang sulit didaur ulang menjadi produk berharga. Selain itu, teknologi ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan energi.

Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah yang efektif sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Individu dan komunitas memainkan peran penting dalam mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan memastikan pembuangan limbah yang tepat.

Tips Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Kurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan, dan botol air.
  • Bawa tas belanja yang dapat digunakan kembali saat berbelanja.
  • Pilih produk yang dapat diisi ulang atau diperbaiki daripada membeli yang baru.
  • Komposkan limbah organik, seperti sisa makanan dan potongan rumput.
  • Donasikan atau jual barang yang tidak lagi dibutuhkan daripada membuangnya.

Program dan Inisiatif Masyarakat

Banyak komunitas telah menerapkan program dan inisiatif untuk mendorong pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Program-program ini dapat mencakup:

  • Pengumpulan sampah daur ulang dan organik
  • Pendirian pusat pengomposan komunitas
  • Program tukar tambah untuk barang-barang bekas
  • Kampanye pendidikan dan kesadaran masyarakat

Dengan berpartisipasi dalam program-program ini dan menerapkan praktik-praktik pengurangan limbah, masyarakat dapat secara signifikan mengurangi jejak limbah mereka dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Kebijakan dan Regulasi Pengelolaan Limbah

Pemerintah memainkan peran penting dalam mengatur pengelolaan limbah melalui kebijakan dan peraturan. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan, serta mendorong praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Kebijakan dan peraturan pengelolaan limbah umumnya meliputi:

  • Standar emisi dan pembuangan untuk limbah berbahaya dan tidak berbahaya
  • Persyaratan untuk pengumpulan, pengangkutan, dan pemrosesan limbah yang aman
  • Inspeksi dan penegakan kepatuhan

Dampak pada Industri dan Masyarakat

Kebijakan dan peraturan pengelolaan limbah memiliki dampak yang signifikan terhadap industri dan masyarakat:

  • Industri:Bisnis diharuskan mematuhi standar dan peraturan pengelolaan limbah, yang dapat meningkatkan biaya operasional mereka.
  • Masyarakat:Kebijakan ini melindungi kesehatan masyarakat dengan mengurangi paparan polutan berbahaya dan meningkatkan kualitas lingkungan.

Tantangan dan Peluang, Jenis limbah

Meskipun kebijakan dan peraturan pengelolaan limbah sangat penting, namun ada beberapa tantangan dalam implementasinya:

  • Kekurangan sumber daya:Pemerintah dan lembaga penegak hukum mungkin kekurangan sumber daya untuk menegakkan peraturan secara efektif.
  • Ketidakpatuhan:Beberapa bisnis dan individu mungkin tidak mematuhi peraturan pengelolaan limbah, yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Namun, kebijakan dan peraturan pengelolaan limbah juga menghadirkan peluang:

  • Inovasi:Bisnis dapat berinvestasi dalam teknologi dan praktik inovatif untuk mengurangi produksi limbah dan meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah.
  • Kemitraan:Pemerintah, industri, dan masyarakat dapat berkolaborasi untuk mengembangkan solusi pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

11. Tren Masa Depan dalam Pengelolaan Limbah

Types disposal india industries leverageedu

Dunia sedang mengalami pergeseran paradigma dalam pengelolaan limbah, beralih dari pendekatan tradisional yang berfokus pada pembuangan dan penguburan menuju pendekatan yang lebih berkelanjutan dan berorientasi masa depan. Tren masa depan dalam pengelolaan limbah mencakup ekonomi sirkular dan konsep zero waste, yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan kembali sumber daya.

Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang bertujuan untuk menghilangkan limbah dan polusi dengan menjaga sumber daya dan bahan dalam siklus tertutup. Dalam ekonomi sirkular, produk dirancang untuk didaur ulang atau digunakan kembali, dan limbah dianggap sebagai sumber daya yang berharga yang dapat digunakan untuk membuat produk baru.

Menerapkan ekonomi sirkular dalam pengelolaan limbah memiliki banyak manfaat, termasuk:

  • Pengurangan polusi dan emisi gas rumah kaca
  • Konservasi sumber daya alam
  • Penciptaan lapangan kerja baru

Zero Waste

Konsep zero waste bertujuan untuk mengurangi limbah ke tempat pembuangan akhir menjadi nol. Ini dicapai melalui kombinasi upaya, termasuk pengurangan limbah, penggunaan kembali, daur ulang, dan pengomposan. Menerapkan prinsip zero waste dalam pengelolaan limbah memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Pengurangan limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir
  • Konservasi sumber daya dan energi
  • Peningkatan kualitas lingkungan

Tantangan dan Peluang, Jenis limbah

Mengadopsi tren masa depan dalam pengelolaan limbah menghadirkan sejumlah tantangan dan peluang. Tantangannya meliputi:

  • Investasi awal yang tinggi
  • Perubahan perilaku konsumen
  • Kurangnya infrastruktur yang memadai

Namun, tren ini juga menawarkan banyak peluang, seperti:

  • Penciptaan lapangan kerja baru
  • Konservasi sumber daya alam
  • Peningkatan kualitas lingkungan

Praktik Terbaik

Beberapa praktik terbaik dalam pengelolaan limbah masa depan meliputi:

  • Menerapkan program daur ulang yang komprehensif
  • Mempromosikan pengomposan untuk limbah organik
  • Mendesain produk untuk daur ulang dan penggunaan kembali
  • Berinvestasi dalam teknologi inovatif untuk pengelolaan limbah

Dengan mengadopsi tren masa depan ini dan menerapkan praktik terbaik, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif pengelolaan limbah terhadap lingkungan.

Kesimpulan Akhir

Dengan mengadopsi teknologi inovatif, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan menerapkan kebijakan yang kuat, kita dapat mengatasi masalah limbah dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Limbah bukan hanya beban, tetapi juga sumber daya yang berpotensi, dan pengelolaan yang bertanggung jawab adalah kunci untuk membuka potensinya.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa saja jenis limbah utama?

Limbah dapat diklasifikasikan menjadi domestik, industri, medis, dan pertanian.

Bagaimana limbah dapat memengaruhi kesehatan kita?

Limbah dapat menularkan penyakit melalui kontaminasi air, tanah, dan udara.

Apa saja metode umum untuk mengelola limbah?

Metode umum pengelolaan limbah meliputi pembakaran, pengomposan, dan daur ulang.

Apa itu limbah berbahaya?

Limbah berbahaya adalah limbah yang memiliki sifat reaktif, mudah terbakar, beracun, atau korosif.

Tinggalkan komentar

This will close in 0 seconds